Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Palembang
Main Article Content
Abstract
Poverty is a global problem experienced by all countries, including Indonesia. There are many efforts made by a country to overcome the problem of poverty, in Indonesia itself the Program Keluarga Harapan (PKH) is present as one of the efforts made by the Indonesian government to overcome the problem of poverty. This research aimed to examine the issues faced by the City of Palembang in implementing the Program Keluarga Harapan (PKH). The method used in this research is descriptive qualitative and uses policy implementation theory from Merilee S. Grindle. The results of this research indicate that the implementation of the Program Keluarga Harapan (PKH) in Palembang City was not implemented well. The policy content indicators show that this program has a target group, benefits obtained, clear decision-making, and the existence of resources. However, this program has not been successful in effecting behavioral changes among Keluarga Penerima Manfaat (KPM) members, as evidenced by their inability to properly utilize program assistance and their lack of preparedness for independence. The context of implementation indicators shows the strengths, interests, and strategies of the actors involved in this program as well as the clear character of the ruling institutions. However, compliance and responsiveness of assistance from the program are still lacking.
Kemiskinan merupakan suatu masalah global yang dialami semua negara termasuk Indonesia. Banyak usaha yang dilakukan oleh sebuah negara untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, di Indonesia sendiri Program Keluarga Harapan (PKH) hadir sebagai salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk melihat permasalahan yang dihadapi Kota Palembang dalam implementasi Program Keluarga Harapan (PKH). Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dan menggunakan teori implementasi kebijakan dari Merilee S. Grindle. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Palembang belum terlaksana dengan baik. Pada indikator isi kebijakan menunjukkan bahwa program ini sudah memiliki kelompok sasarannya, manfaat yang didapatkan, pengambilan keputusan jelas, dan adanya sumber daya. Namun, program ini belum bisa menunjukkan perubahan terkait perilaku dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terlihat dari perilaku mereka yang belum bisa memanfaatkan bantuan dari program ini dengan benar dan ketidaksiapan mereka untuk mandiri. Pada indikator lingkungan implementasi menunjukkan adanya kekuatan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat dalam program ini serta karakter lembaga penguasa yang jelas. Namun, kepatuhan dan daya tangkap dari penerima bantuan yang masih kurang.